Samarinda, 15 September 2018 - Sebanyak 40 mahasiswa Program Studi Sejarah Universitas Mulawarman melakukan wisata sejarah di Kota Tepian pada Sabtu, 15 September 2018. Kunjungan ini merupakan bagian dari praktek lapangan untuk mata kuliah Sejarah Nusantara Masa Kerajaan Islam. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya khasanah keilmuan mahasiswa sejarah melalui pengenalan langsung situs-situs bersejarah.
Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Masjid Shiratal Mustaqiem, yang dipilih karena statusnya sebagai peninggalan sejarah penting dalam syiar Islam di Kota Tepian, atau lebih dikenal dengan nama Samarinda. Masjid ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menyimpan banyak makna dan simbol yang menjadi ciri khasnya, baik dari segi konstruksi bangunan maupun arti yang terkandung di dalamnya.
Di antara ciri khas tersebut adalah empat tiang penyangga utama masjid. Tiang-tiang ini melambangkan empat sahabat Nabi yang menjadi teladan dalam dakwah dan akhlak, serta menggambarkan empat unsur penciptaan manusia: tanah, air, api, dan angin. Selain itu, tiang-tiang tersebut juga bisa diartikan sebagai simbol dari empat penjuru mata angin, menegaskan pentingnya orientasi dalam kehidupan beragama.
Warna-warna yang terdapat pada bangunan masjid juga memiliki makna mendalam. Warna kuning melambangkan kekayaan dan tradisi kerajaan di tanah Kutai (Kutai Kartanegara), warna hijau mencerminkan keberanian, dan warna putih menandakan kesucian.
Melalui kunjungan ini, mahasiswa tidak hanya belajar tentang sejarah, tetapi juga tentang budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam situs-situs bersejarah. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya pelestarian sejarah dan budaya di Indonesia.
berita MEDIA INFORMASI SEJARAH