?Samarinda, 20 Mei 2018. Dalam rangka memperingati 70 tahun berdirinya Tugu Kebangunan Nasional, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah bekerja sama dengan Lembaga Studi Sejarah Lokal Komunitas Samarinda Bahari mengadakan kegiatan Napak Tilas. Kegiatan ini diadakan untuk mengenang jasa Abdoel Moeis Hassan, seorang tokoh perjuangan diplomasi politik yang berperan penting dalam upaya kemerdekaan wilayah Kalimantan Timur.

Tanggal 20 Mei dipilih sebagai simbol kebangkitan nasionalisme Indonesia, menandai lahirnya organisasi Budi Utomo pada tahun 1908. Presiden Soekarno menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Kebangkitan Nasional, mengingat pentingnya peran Budi Utomo dalam memulai perjuangan kemerdekaan.

Dalam sejarahnya, pada tahun 1948, Abdoel Moeis Hassan, yang saat itu menjabat sebagai ketua Front Nasional, menggagas pembangunan Tugu Kebangunan Nasional. Peletakan batu pertama dilakukan pada 20 Mei 1948, dengan rencana peresmian bersamaan dengan peringatan Proklamasi Kemerdekaan pada 17 Agustus tahun yang sama. Namun, karena berbagai kendala, peresmian baru dilaksanakan pada 22 Agustus 1948.

Dalam acara Napak Tilas ini, peserta diajak untuk lebih memahami makna dan sejarah Tugu Kebangunan Nasional. Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai situs sejarah yang memiliki potensi untuk diusulkan sebagai Cagar Budaya yang terdaftar di Balai Pelestarian Cagar Budaya Kalimantan Timur. Bapak M. Sarip, penulis Sejarah Lokal, berperan sebagai pemandu dalam kegiatan ini, memberikan wawasan dan informasi yang mendalam tentang perjalanan sejarah yang melatarbelakangi tugu tersebut.

Melalui Napak Tilas ini, diharapkan generasi muda dapat menghargai perjuangan para pahlawan dan menjaga warisan sejarah yang ada, serta menjadikannya sebagai motivasi untuk terus berkontribusi bagi bangsa.


Berikut adalah link berita Tribun Kaltim

berita MEDIA INFORMASI SEJARAH