Samarinda,
30 Oktober 2023 – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)
Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mulawarman
(UNMUL) akan menggelar diskusi terbuka bertajuk History Opinion dengan tema,
“Tepatkah MK, dalam Amar Putusannya Mengubah Bunyi Pasal Batasan Usia Minimum
Capres-Cawapres?”. Diskusi ini akan diselenggarakan pada Senin, 30 Oktober 2023
pukul 19.00 WITA, berlokasi di halaman sekretariat HMPS FKIP UNMUL, Kampus
Banggeris.
Diskusi
ini akan membahas keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah aturan
mengenai usia minimal calon presiden dan wakil presiden, yang saat ini tengah
menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat. Melalui History Opinion, HMPS
FKIP UNMUL memberikan ruang bagi mahasiswa untuk membahas dan menganalisis
implikasi dari putusan tersebut, baik dari segi politik maupun hukum.
Perubahan
usia minimal ini menimbulkan berbagai pandangan di masyarakat, sehingga HMPS
berharap kegiatan ini dapat membantu mahasiswa untuk mendalami isu tersebut
dengan cara yang lebih akademis dan kritis. Diskusi ini diharapkan dapat
mengupas berbagai perspektif terkait dampak dari putusan MK terhadap sistem
politik di Indonesia, serta mengukur apakah perubahan tersebut tepat dilakukan.
Kegiatan
ini akan menghadirkan dua narasumber dari kalangan mahasiswa Program Studi
Sejarah FKIP UNMUL, yaitu:
Aufa
Aziz Rizqullah (Angkatan 2019)
Muhamad
Falkoni Rizal (Angkatan 2016)
Kedua
narasumber ini dikenal aktif dalam berbagai organisasi dan memiliki pengetahuan
yang mendalam di bidang sejarah dan politik. Mereka akan memberikan pandangan
kritis serta analisis komprehensif terkait putusan MK dan bagaimana hal ini
dapat memengaruhi dinamika politik Indonesia di masa mendatang. Dengan
pengalaman organisasi yang luas, kedua pembicara diharapkan mampu memicu
diskusi produktif yang dapat memperluas wawasan para peserta mengenai isu
tersebut.
Diskusi
ini merupakan bagian dari program kerja yang diinisiasi oleh Departemen Kajian
Ilmiah HMPS FKIP UNMUL. Program ini bertujuan untuk mengasah kemampuan berpikir
kritis mahasiswa, sekaligus meningkatkan kesadaran dan partisipasi mereka dalam
isu-isu kebangsaan yang sedang berkembang. Dengan suasana yang akademis,
mahasiswa akan mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan pandangan,
mendengarkan pendapat dari rekan-rekan mereka, serta memperkaya pemahaman
mereka terhadap topik yang sedang hangat diperbincangkan.
Kegiatan
History Opinion juga diharapkan dapat memperkuat budaya diskusi akademis di
lingkungan kampus, yang menjadi salah satu kunci dalam membentuk mahasiswa yang
berwawasan luas dan peka terhadap isu-isu aktual. Melalui dialog ini, mahasiswa
diharapkan dapat lebih aktif dalam menyuarakan pendapatnya, dengan tetap
berlandaskan pada pemahaman yang rasional dan kritis.
HMPS
Sejarah FKIP UNMUL mengundang seluruh mahasiswa Program Studi Sejarah, FKIP,
serta civitas akademika UNMUL untuk berpartisipasi aktif dalam diskusi ini.
Kehadiran mahasiswa dari berbagai latar belakang akan memperkaya diskusi dengan
beragam perspektif dan wawasan. Dengan semakin banyaknya suara yang terlibat,
diharapkan dapat tercipta dialog yang dinamis dan solusi kreatif terhadap
isu-isu kebangsaan, terutama yang terkait dengan dinamika politik nasional.
Partisipasi
mahasiswa dalam kegiatan ini menjadi penting, karena selain dapat memberikan
wawasan baru, kegiatan ini juga menjadi wadah untuk melatih kemampuan
berargumen dan menguatkan kemampuan berpikir kritis yang sangat diperlukan
dalam menghadapi tantangan masa depan.
#HistoryOpinion
#HMPSSejarahUNMUL #DiskusiMahasiswa #PutusanMK #UsiaMinimalCapresCawapres
#MahasiswaBicara #PolitikIndonesia #KajianIlmiahMahasiswa #BudayaDiskusi